Permainan Gasing
Gasing merupakan sejenis permainan yang boleh berputar pada paksinya sambil mengimbang pada satu titik. Gasing merupakan permainan tradisional orang-orang Melayu sejak dahulu.
Gasing
dibuat dari kayu bebaru, kemuning, merbau, rambai, durian atau kundang.
Kayu tersebut akan dikikis sehingga menjadi bentuk gasing. Tali gasing
dibuat dari kulit pokok bebaru. Tapi sekarang tali gasing dibuat dari
tali nilon. Panjang tali gasing biasanya bergantung kepada panjang tangan seseorang, umumnya panjangnya 1 meter. Minyak kelapa digunakan untuk melicinkan pergerakan tali gasing.
tali nilon. Panjang tali gasing biasanya bergantung kepada panjang tangan seseorang, umumnya panjangnya 1 meter. Minyak kelapa digunakan untuk melicinkan pergerakan tali gasing.
Membuat Gasing
Kayu
yang paling sesuai adalah merbau, seperti merbau tanduk, merbau darah,
merbau johol dan merbau keradah, ianya mudah dilarik tetapi tidak mudah
serpih. Selain itu kayu leban tanduk, limau, bakau, koran, sepan,
penaga, keranji juga menjadi pilihan. Jenis kayu yang mudah didapati
seperti manggis, jambu batu, ciku atau asam jawa sering digunakan untuk
membuat gasing.
Cara Bermain
Gasing
dimainkan dengan dua cara, yaitu sebagai gasing pangkah atau gasing
uri. Gasing pangkah, dimainkan dengan melemparkannya supaya mengetuk
gasing lawan. Gasing uri dipertandingkan untuk menguji ketahanannya
berputar.
Gasing pinang dimainkan oleh kanak-kanak.
Untuk
memutar gasing, tali setebal 1.75 cm dan sepanjang 3 hingga 5 meter
dililitkan pada jambulnya hingga meliputi seluruh permukaan gasing.
Kemudian gasing itu dilemparkan ke atas tanah dan serentak dengan itu
tali yang melilit jambuhnya direnggut.
Gasing merupakan salah satu permainan tradisional Nusantara, walaupun sejarah penyebarannya belum diketahui secara pasti.
Di
wilayah Pulau Natuna, Kepulauan Riau, permainan gasing telah ada jauh
sebelum penjajahan Belanda. Sedangkan di Sulawesi Utara, gasing mulai
dikenal sejak 1930-an. Permainan ini dilakukan oleh anak-anak dan orang
dewasa. Biasanya, dilakukan di pekarangan rumah yang kondisi tanahnya
keras dan datar. Permainan gasing dapat dilakukan secara perorangan
ataupun beregu dengan jumlah pemain yang bervariasi, menurut kebiasaan
di daerah masing-masing. Hingga kini, gasing masih sangat populer
dilakukan di sejumlah daerah di Indonesia. Bahkan warga di kepulauan
Riau rutin menyelenggarakan kompetisi. Sementara di Demak, biasanya
gasing dimainkan saat pergantian musim hujan ke musim kemarau.
Masyarakat Bengkulu ramai-ramai memainkan gasing saat perayaan Tahun
Baru Islam, 1 Muharram.
Beragam nama gasing
Sejumlah
daerah memiliki istilah berbeda untuk menyebut gasing. Masyarakat Jawa
Barat dan DKI Jakarta menyebutnya gangsing atau panggal. Masyarakat
Lampung menamainya pukang, warga Kalimantan Timur menyebutnya begasing,
sedangkan di Maluku disebut Apiong dan di Nusatenggara Barat dinamai
Maggasing. Hanya masyarakat Jambi, Bengkulu, Sumatera Barat,
Tanjungpinang dan Kepulauan Riau yang menyebut gasing.
Nama
maggasing atau aggasing juga dikenal masyarakat bugis di Sulawesi
Selatan. Sedangkan masyarakat Bolaang Mangondow di daerah Sulawesi Utara
mengenal gasing dengan nama Paki. Orang jawa timur menyebut gasing
sebagai kekehan. Sedangkan di Yogyakarta, gasing disebut dengan dua nama
berbeda. Jika terbuat dari bambu disebut gangsingan, dan jika terbuat
dari kayu dinamai pathon.
Bentuk gasing
Gasing
memiliki beragam bentuk, tergantung daerahnya. Ada yang bulat lonjong,
ada yang berbentuk seperti jantung, kerucut, silinder, juga ada yang
berbentuk seperti piring terbang. Gasing terdiri dari bagian kepala,
bagian badan dan bagian kaki (paksi). Namun, bentuk, ukuran danbgain
gasing, berbeda-beda menurut daerah masing-masing.
Gasing
di Ambon (apiong) memiliki kepala dan leher. Namun umumnya, gasing di
Jakarta dan Jawa Barat hanya memiliki bagian kepala dan paksi yang
tampak jelas, terbuat dari paku atau logam. Sementara paksi gasing
natuna, tidak nampak.
Permainan gasing
Cara memainkan gasing, tidaklah sulit. Yang penting, pemain gasing tidak boleh ragu-ragu saat melempar gasing ke tanah.
Cara:
1.Gasing di pegang di tangan kiri, sedangkan tangan kanan memegang tali.
2.Lilitkan tali pada gasing, mulai dari bagian paksi sampai bagian badan gasing. lilit kuat lalu putar.